Kamis, 21 Juni 2012

Menuju Team Sukses,....

Dalam satu kantor kita bukanlah individu yang bekerja sendiri melainkan kerja tim yang punya tujuan sama yakni demi kesuksesan bersama. Yang pertama kita yakinkan adalah tanamkan dalam diri bahwa kita punya tujuan yang sama yakni meraih sukses. Buatlah kekompakkan dalam satu tim termasuk rekan kerja yang tidak kooperatif untuk menyatukan visi tujuan ini.

Untuk meraih sukses dalam tim kerja bukanlah pekerjaan mudah, sebab menyatukan beberapa kepala akan sulit dimana ide dan pemikirannya berbeda. Berikut beberapa hal yang patut diperhatikan dalam sebuah tim kerja :

1. Mengetahui dengan jelas peran dan tanggung jawabnya.
Seluruh anggota tim hendaknya tahu peran dan tanggung jawabnya dengan jelas. Misalnya siapa yang ditunjuk sebagai PO (Project Officer), maka ia bertanggung jawab untuk mengatur anak buahnya. Begitu juga sebagai anggota atau anak buahnya tahu apa tugas dan peran dalam tim itu dan bertanggung jawab untuk bekerja dengan baik.
Apapun peran kita dalam tim tersebut kita harus bisa memberikan kontribusi terbaik untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini diperlukan kekompakkan dan rasa kebersamaan yang kuat antar anggota tim.

2. Jalin komunikasi efektif dalam sebuah tim
Komunikasi perlu dilakukan secara periodik untuk tujuan monitoring dan correcting. Dalam sebuah tim biasanya ada seseorang yang ditunjuk sebagai PO, yang bertugas untuk menyinambungkan efektifitas kerja tim tersebut. Komunikasi dalam kerja tim bukanlah komunikasi searah berupa petunjuk semata dari pimpinan tapi juga komunikasi dua arah, dimana anggota berhak mengeluarkan ide demi kesuksesan bersama.

3. Power Sharing
Dalam tim sebaiknya ada pembagian kekuasaan, dimana tidak ada anggota tim yang terlalu dominan maupun pasif. Bisa dibayangkan jika ada anggota tim yang terlalu dominan, pastinya segala sesuatu dilakukan sendiri hingga ia tampak lebih menonjol dari yang lainnya. Sebaliknya, jika ada anggota tim yang pasif, maka akan terlihat terlalu banyak menganggur. Tentu saja hal ini pasti ada ketidak beresan dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi “pemimpin” menunjukkan “kekuasaannya” di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk tercapainya tujuan bersama.

4. Tunjukkan Keahlian
Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian akan saling menunjang untuk mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan. Anggota tim dengan keahlian yang berbeda juga bisa saling memperluas perspektif dan memperkaya keahlian masing-masing. Maka setiap anggota tim harus menunjukkan keahliannya tapi bukan untuk merasa menjadi dominan atau merasa lebih dari yang lainnya. Keahlian yang dimiliki masing-masing anggota diharapkan untuk menghasilkan tujuan bersama yang dicita-citakan dalam sebuah tim kerja.

5. Apresiasi.
Tiap anggota yang telah berhasil memberikan kontribusi positif bagi keuntungan tim, pantas mendapat apresiasi. Apresiasi bisa menambah semangat anggota tim yang bersangkutan untuk terus berprestasi. Apresiasi tidak harus diberikan dalam bentuk uang, tapi bisa juga berupa pujian atau pengakuan atas hasil kerja yang baik. Hal ini merupakan satu bentuk apresiasi sederhana berupa kata-kata tulus.

6. Sikap dan Pemikiran Positif
Dunia tak selamanya dipandang hitam dan putih, kendati demikian kita harus punya sikap dan pemikiran positif. Dengan demikian setiap masalah atau kendala yang dihadapi dalam kerja tim bukan lagi menjadi masalah yang berat. Sebab kesulitan akan terlihat lebih mudah diatasi, karena kita telah menanamkan sikap dan pemikiran positif dalam diri anggota tim. Pada dasarnya kesulitan bukanlah masalah yang harus dihindari, tetapi tantangan yang harus ditangani. Sikap dan pikiran yang positif merupakan modal utama sebuah tim.

7. Resolusi Konflik
Dalam mencapai tujuan bersama mungkin saja terjadi konflik intern dalam tim. Hal ini dipandang wajar sebab menyatukan beberapa kepala jauh lebih sulit ketimbang menyatukan dua kepala, masing-masing anggota punya pemikiran yang berbeda. Bisa jadi akibat perbedaan pemikiran memicu terjadinya konflik. Konflik ini yang dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu masalah dari berbagai aspek yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru, inovasi baru, ataupun perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat ke arah tujuan. Tapi sebaliknya konflik kecil bisa menjadi sumber kehancuran tim. Martin Luther King, berpendapat “Peace is not the absence of conflict, but the presence of justice”. Untuk itu diperlukan resolusi konflik, dimana jika terjadi konflik, jangan didiamkan ataupun dihindari. Konflik yang tidak ditangani secara langsung akan menjadi seperti kanker yang menggerogoti semangat tim. Jadi konflik yang ada perlu segera dikendalikan.

8. Evaluasi
Evaluasi diperlukan dalam sebuah tim untuk bisa mengetahui seberapa besar yang sudah bisa dicapai dari kinerja tim, untuk mengetahui sedekat apa mereka dari tujuan. Evaluasi bisa dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung, dan bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki.

Namun paling tidak bersikaplah yang terbaik untuk diri sendiri, orang lain, dan juga kepada Allah, dengan siapa kita mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita. Ciptakan suasana nyaman dimana pun Anda berada, baik di kantor, di rumah ataupun di lingkungan sosial agar hidup menjadi damai.

LAKUKANLAH PERUBAHAN DARI SEKARANG DAN MULAILAH DARI DIRI SENDIRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar