Minggu, 29 Juli 2012

 DAFTAR MUDIK BARENG GRATIS

Sumber : Divisi Humas Mabes Polri - FB


1. Mudik Bareng Sido Muncul
Berangkat: Minggu (12/8) Pukul 09.00
Lokasi: Area Parkir Barat PRJ Kemayoran, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 11.000 orang/189 bus
Tujuan: Kuningan, Cirebon, Tegal, Solo, Yogyakarta, Wonogiri, Banjarnegara
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

2. Mudik Bareng PT Jasa Raharja
Berangkat: Senin (13/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan Blok Selatan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 12.000 orang/210 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

3. Mudik Bareng Kantor Perwakilan Jawa Tengah
Berangkat: Senin (13/8) Pukul 10.00
Lokasi: Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII, Jaktim
Jumlah Penumpang/Bus: 10.260 orang/190 bus
Syarat: KTP (asli dan Fotokopi)

4. Mudik Bareng PT Astra Honda Motor
Berangkat: Selasa (14/8) Pukul 05.00
Lokasi: Kantor Astra Honda Motor Sunter, Jakut
Jumlah Motor/Bus: 1.250 Motor diangkut truk/26 Bus angkut penumpang
Tujuan: Kota-kota di Pulau Jawa
Syarat: KTP dan STNK (Asli dan Fotokopi)

5. Mudik Bareng Bank BRI
Berangkat: Selasa (14/8) Pukul 10.00
Lokasi: Plaza Utara Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 3.068 orang/52 bus
Tujuan: Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya, Wonogiri
Syarat: KTP dan Buku Tabungan (Asli dan Fotokopi)

6. Mudik Bareng PT Petro Jaya Board
Berangkat: Rabu (15/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 1.560 orang/30 bus
Tujuan: Tegal, Purwokerto, Solo, Yogyakarta
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

7. Mudik Bareng PT Yamaha Motor Manufacturing Indonesia
Berangkat: Rabu (15/8) Pukul 08.30
Lokasi: Cempaka Putih, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 500 orang/10 bus
Tujuan: Yogyakarta, Semarang
Syarat: KTP dan STNK (Asli dan Fotokopi)

8. Mudik Bareng PT Carrefour
Berangkat: Rabu (15/8) Pukul 09.00
Lokasi: Plaza Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 5.000 orang/100 bus
Tujuan: Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

9. Mudik Bareng PT Telkom Group
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 06.00
Lokasi: PRJ Kemayoran, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 2.500 orang/65 bus
Tujuan: Yogyakarta, Semarang, Surabaya
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

10. Mudik Bareng Semen Holcim
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 3.500 orang/100 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

11. Mudik Bareng PT Indosat
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 08.00
Lokasi: Pondok Indah, Jaksel
Jumlah Penumpang/Bus: 1.000 orang/18 bus, 20 Mobil Pribadi
Tujuan: Kota-kota di Jawa Tengah
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

12. Mudik Bareng PT Giant Hypermart
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 08.00
Lokasi: Parkir Timur Senayan, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 11.000 orang/200 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

13. Mudik Bareng Bank BNI
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 10.00
Lokasi: Stasiun Gambir, Jakpus
Jumlah Penumpang: 400 orang
Tujuan: Solo
Syarat: KTP dan Buku Tabungan (Asli dan Fotokopi)

14. Mudik Bareng PT Pertamina
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 10.00
Lokasi: Silang Monas Barat Daya (Lap.IRTI), Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 3.000 orang/57 bus
Tujuan: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Syarat: KTP (Asli dan Fotokopi)

15. Mudik Bareng PT Wahana Makmur Sejati
Berangkat: Kamis (16/8) Pukul 16.00
Lokasi: Lapangan Parkir Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakpus
Jumlah Penumpang/Bus: 1.500 orang/50 bus
Tujuan: Yogyakarta, Sumedang, Surabaya
Syarat: KTP dan STNK (Asli dan Fotokopi)

Rabu, 25 Juli 2012

Ramadhan 5 - 1433H

 Sejak Jumpa Kita Pertama
Ku Langsung Jatuh Cinta
Walau Ku Tahu Kau Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Dapat Membohongi Hati Nurani

Ku Tak Dapat Menghindari... Gejolak Cinta Ini

Maka Ijinkanlah Aku... Mencintaimu
Atau Bolehkan Aku Sekedar
Sayang Padamu

Memang Serba Salah Rasanya
Tertusuk Panah Cinta
Apalagi Aku Juga Ada Pemiliknya
Tapi Ku Tak Mampu Membohongi Hati Nurani

Maka Maafkan Jika Aku... Mencintaimu
Atau Biarkan Kumengaharap
Kau Sayang Padaku

Selasa, 24 Juli 2012

Ramadhan 4 - 1433H

 I was so far from you
Yet to me you were always so close
I wandered lost in the dark
I closed my eyes toward the signs
You put in my way
I walked everyday
Further and further away from you
O Allah, you brought me home
I thank You with every breath I take.

Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

I never thought about
All the things you have given to me
I never thanked you once
I was too proud to see the truth
And prostrate to you
Until I took the first step
And that's when you opened the doors for me
Now Allah, I realized what I was missing
By being far from you.

Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Allah, I wanna thank You
I wanna thank you for all the things that you've done
You've done for me through all my years I've been lost
You've guided me from all the ways that were wrong
Indeed you gave me hope

O Allah, I wanna thank you
I wanna thank You for all the things that you've done
You've done for me through all my years I've been lost
You've guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank You for bringing me home

Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Alhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Senin, 23 Juli 2012

Ramadhan 2 dan 3 - 1433 H

 Hentikan “Industri Kasihan” di Jalanan



Peserta Jambore Nasional menuliskan mimpinya di selembar kain putih. Ada yang bermimpi bisa nonton di bioskop, ada yang bermimpi ingin jadi Pemadam Kebakaran

Sekitar dua minggu lalu, saya mendapat sebuah kesempatan langka untuk bisa bergabung di acara Jambore Sahabat Anak di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta. Sahabat Anak adalah organisasi nirlaba yang fokus untuk mengajak anak-anak marjinal (Anda mengenalnya dengan sebutan anak jalanan) bermain dan belajar.

Di Jambore Sahabat Anak, sekitar 1,000 orang anak jalanan plus 700-an volunteer berkumpul. Kami menginap di tenda sederhana, mengikuti berbagai permainan selama dua hari. Acara tersebut diadakan untuk memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh besok.

Dalam acara ini, saya menjadi salah satu kakak pendamping. Bertugas menemani adik-adik dampingan. Dengan kesempatan ini, saya jadi punya kesempatan untuk lebih dekat dengan adik-adik peserta. Ada satu adik favorit saya. Badannya kecil, tapi yang paling pede untuk memimpin. Kita sebut saja namanya Agus.

Pada suatu waktu, kelompok kami sedang berada di sebuah pos yang mengajak adik-adik untuk berpendapat dan bercerita. Salah satu pertanyaan di pos itu, “Siapa yang uang jajannya sehari Rp 50 ribu?”

Saya waktu itu merasa panitia agak gila, menanyakan uang jajan Rp 50 ribu kepada anak marjinal. Tapi yang mengagetkan, ada beberapa anak yang maju. Agus, salah satunya. Penasaran, di waktu yang tepat, saya tanyakan hal ini ke si kecil tersebut, “Kamu dapat uang Rp 50 ribu tiap hari dari mana? Bohong ya bilang jajannya segitu”
“Enak ajaaa… Beneran tau, Kak! Dapat duit itu ya dari nyapu kereta.”
“Lho, dibayar sama masinis keretanya?”
“Bukan, dibayar penumpang.”
Dia menganggap menyapu kereta adalah kerja dengan gaji dari penumpang. Dari Anda.

Salah seorang peserta menuliskan keinginanya untuk kembali sekolah.

 Lalu, apa hubungannya dengan "Industri Kasihan"?
Sekarang Anda bayangkan, kalau sehari saja Agus bisa mendapatkan uang Rp 50 ribu, maka dia bisa mendapatkan Rp 1,5 juta sebulan. Nilai yang setara dengan UMR di Jakarta! Lalu, di pikiran anak kecil yang sederhana, buat apa dia sekolah tinggi-tinggi kalau dengan hidup di jalanan bisa mendapat uang yang sama?

Belas kasihan Anda telah membangun Industri Kasihan. Karena Anda kasihan, kini mereka tetap bertahan di jalanan. Mencari uang. Maka, kalau Anda nggak mau mereka ada di jalanan, berhentilah kasihan. Jangan beri mereka uang.
Mungkin Anda bertanya dalam hati, “Yah nilai Rp 50 ribu itu kan nggak selalu segitu.” Benar kalau mereka nggak selalu mendapatkan uang 50 ribu. Tapi ada juga yang mendapatkan lebih dari 100 ribu setiap hari.
Jadi, stop belas kasihan Anda di Jalanan. Berhentilah memberi mereka uang.

Tapi, saya ingin membantu…

Dengan berhenti memberi anak jalanan uang, maka Anda sudah selangkah membantu untuk membuat mereka meninggalkan jalanan.

Sekarang coba bayangkan. Satu anak jalanan mendapat sekitar Rp 50 ribu sehari. Menurut data dari Dinas Sosial Jakarta yang saya dapat dari googling (semoga ini angka yang sesuai kenyataan), ada lebih dari 7,000 anak jalanan yang hidup di Jakarta. Mari hitung secara Matematika.
Dengan Rp 50 ribu sehari untuk satu anak, setiap harinya ada sekitar Rp 350 juta uang yang beredar di jalanan Jakarta. Dalam sebulan, ada Rp 10,5 Milyar uang beredar di jalanan, berkat Industri Kasihan yang Anda bangun. Belum termasuk yang diberikan ke orang-orang yang nggak terhitung sebagai “anak”.

Dengan uang sebanyak itu, setiap bulan kita sudah bisa membangun sekolah-sekolah sederhana untuk anak jalanan. Membelikan buku, mainan, dan lain-lain. Maka, kalau Anda ingin membantu, sekarang kumpulkan recehan Anda setiap bulan, cari lembaga yang tepat, donasikan ke sana, bukan ke jalan. Lembaganya apa, tinggal Googling saja. Ada banyak pilihannya

Kalau Anda ingin membantu tapi nggak mau dalam bentuk uang, bisa juga lewat mengajar. Ajari mereka baca tulis, menghitung, berperilaku sopan, bermain, bermimpi. Ada banyak tempat yang bisa Anda datangi. Nggak harus komitmen datang setiap akhir pekan. Tinggal googling saja.

Salah seorang peserta yang cita-citanya jadi penyanyi
Jalanan Itu Keras, Jendral!

Saya sudah sering membayangkan bahwa hidup di jalan
pastilah keras. Tapi, saya masih tetap kaget melihat betapa tempaan jalanan mempengaruhi pribadi mereka. Nggak gampang untuk mendekati mereka dan mengajak bercerita. Harus perlahan dan sabatr.

Dengan membiarkan anak-anak itu hidup di jalanan, maka mereka juga akan hidup dengan risiko-risiko kekerasan. Mulai dipukuli, bahkan diperkosa. Seorang teman saya yang juga pendamping bahkan menyebutkan, ada salah seorang adik dampingannya yang mengaku sering sembunyi di selokan hingga tertidur karena nggak berani masuk rumah. “Kalau nggak dapat duit banyak, bisa dimarahin bokap-nyokap.”
Jadi, simpan recehan Anda dan berhentilah mengembangkan Industri Kasihan

Selamat Hari Anak Nasional!

Sabtu, 21 Juli 2012

Ramadhan 1 - 1433 H

 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bersabda Nabi As-Shadiqul Masduq Muhammad SAW :

“Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yg dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan haus (semata)”
HR. Ibnu Majah, Darimi, Ahmad, Baihaqi - sanadnya SAHIH

Puasa yang disyari’atkan Allah SWT bukan hanya tidak makan dan minum semata, serta tidak menunaikan syahwat.

Puasa adalah puasanya anggota badan dari dosa, puasanya
perut dari makan dan minum.

Sebagaimana halnya makan dan minum (bukan waktunya) merusak puasa, demikian pula perbuatan dosa merusak pahalanya, merusak buah puasa hingga menjadikan dia seperti orang yang tidak berpuasa.

Nabi SAW telah menganjurkan seorang muslim yang berpuasa untuk berhias dengan akhlak yang mulia dan shalih, menjauhi perbuatan keji, hina dan kasar. Perkara-perkara yang jelek ini walaupun seorang muslim diperintahkan utk menjauhinya setiap hari. Namun larangannya lebih ditekankan lagi ketika sedang menunaikan ibadah puasa yang wajib.

Seorang muslim yang puasa wajib menjauhi amalan (perbuatan) yg merusak puasanya ini, hingga bermanfaat puasanya dan tercapailah tujuan puasanya yaitu menjadi orang yg bertaqwa.

“Hai orang-orang yg beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu BERTAQWA” QS- Al-Baqarah : 183

1. Perkataan Palsu
dari Abu Hurairah, Nabi bersabda :
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah Azza wa Jalla butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya.  HR. Bukhari

2. Perbuatan Sia-sia & Kotor
dari Abu Hurairah, Nabi bersabda :
“Puasa bukanlah dari makan, minum (semata), tetapi itu menahan diri dari perbuatan SIA-SIA & KEJI. Jika ada orang yg mencelamu, katakanlah : Aku sedang puasa, aku sedang puasa” HR Ibnu Khuzaimah, Al-Hakim- sanadnya SAHIH.




PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN PUASA

Banyak perbuatan yg harus dijauhi oleh orang yg berpuasa, karena kalau perbuatan ini dilakukan pada siang hari bulan Ramadhan akan merusak puasanya dan akan BERLIPAT dosanya.

1. Makan dan minum dengan SENGAJA
Jika TIDAK SENGAJA.
Nabi bersabda : “Jika lupa hingga makan dan minum, hendaklah menyempurnakan puasanya, karena sesungguhnya Allah yang memberinya makan dan minum”  HR Bukhari dan Muslim.
sabda Nabi : Allah meletakkan (tidak menghukum) umatku karena salah atau lupa dan karena dipaksa

2. Muntah dengan SENGAJA
Nabi bersabda : “Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha’ puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha’ puasanya. HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Daruquthi - Sanadnya SAHIH.

3. Haidh & Nifas
Seorang  wanita haidh atau nifas, pada satu bagian siang baik di awal ataupun di akhir, maka mereka harus berbuka dan mengqadha’
Riwayat Mu’adzah, dia berkata :
“Aku pernah bertanya kepada Aisyah : Mengapa orang haid mengqadha’ puasa tetapi tidak mengqadha’ shalat?  Aisyah berkata : Apakah engkau wanita Haruri. Aku menjawab: Aku bukan Haruri, tetapi hanya (sekedar bertanya). Aisyah berkata : Kamipun Haidh ketika puasa, tetapi kami hanya diperintahkan untuk mengqadha puasa, tidak untuk mengqadha’ sahalat”. HR Bukhari dan Muslim
Haruri : orang yg berakidah Khawarij, disebut haruri krn kelompok I yang memberontak kepada Ali.

4. Suntikan yang mengandung makanan
sebagai contoh sekarang adalah INFUS ketika sakit. Meskipun suntikan itu hanya sampai darah, maka itupun juga membatalkan puasa, karena cairan tersebut kedudukannya menggantikan makanan dan minuman.

5. Jima’ dengan Sengaja
Diijinkan bergaul (dengan istri) di malam hari, barangsiapa yang merusak puasanya dengan jima’ harus mengqadha’ dan membayar kafarat. Dalilnya adalah HR Abu Hurairah
“Pernah datang seorang hamba kepada Rasulallah SAW kemudian berkata : “Ya Rasulullah Binasalah Aku “. Rasulullah bertanya : Apa yang membuatmu binasa ?   dijawab : Aku menjima’i istriku di bulan ramadhan. Rasulullah : Apakah kamu mampu memerdekakan budak?’ dijawab : Tidak.  Rasulullah : Apakah engkau mampu memberi makan enam puluh orang miskin ?   diwajab : Tidak.  Rasulullah : “Duduklah”.
Kemudian ada yg mengirim satu wadah korma kepada Nabi SAW.
Rasulullah : Bersedekahlah (dengan korma ini).  dijawab : “Tidak ada diantara 2 kampung ini keluarga yang lebih miskin dari kami”.  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salampun tertawa hingga terlihat gigi serinya, lalu beliau bersabda : AMbilah, berilah makan keluargamu.


ANCAMAN BAGI ORANG YG MEMBATALKAN PUASA (SENGAJA)
Dari Abu Umamah Al-Bahili ra berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda :
“Ketika aku tidur, datanglah 2 orang pria kemudian memegang dhahaya(dua lenganku), membawaku ke 1 gunung yang kasar (tidak rata) keduanya berkata, “Naik”. AKu katakan : Aku tidak mampu. Keduanya berkata : ‘Kami akan memudahkanmu’. Akupun naik hingga sampai puncak gunung. Ketika itulah aku mendengar suara yang keras. Akupun bertanya : “Suara apakah ini ?   Mereka berkata : Ini adalah teriakan penghuni neraka.  Kemudian keduanya membawaku, ketika itu aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya : Siapakah mereka ?   Keduanya menjawab : Mereka adalah orang-orang yg berbuka sebelum halal puasa mereka (sebelum tiba waktunya berbuka puasa).”  HR- Nasa’i dan Al-Hakim  - Sanadnya SAHIH

Wassalamu’alaikum

-semoga bermanfaat, mohon maaf dan mohon diluruskan jika ada hal yang keliru...  terima kasih.

Selasa, 10 Juli 2012

Tak terbatas ruang dan waktu...

Padahal engkau jauh dan tak disini, namun hatiku setia padamu

Padahal engkau tak melihatku, namun aku takut berbuat salah padamu

Ooh, bila seseorang yang begitu engkau hormati
memberimu kepercayaan dan ia begitu besar kasih sayangnya padamu

Apa kau berani mengkhianatinya ?

Aku percaya dan aku setia
Aku setia maka aku bersabar
Bersabar menanti saatnya tiba
bersatu dalam kebersamaan...

(Untuk MyLovelyTeam, Assistant, Staff & Adm...)

Senin, 09 Juli 2012

La Tahzan.. InnALLAHa ma'as sobirin

Jangan bersedih.. sesungguhnya ALLAH bersama dgn orang2 yg SABAR..

Sahabatku..

Kebahagiaan itu umpama mengutip serpihan kaca yg pecah.. Ada yg berjaya mengutip dgn banyak dan ada yg sedikit.. TETAPI!! tiada seorang pun yg berjaya mengutip kesemuanya.. manakala semasa mengutip, pasti ada yg akan terluka.. Kuatkan hati..

Walau apa pun terjadi mesti redah.. biarpun susah, biarpun payah krn kita ada ALLAH.. Cukuplah ALLAH bagi kita.. ALLAH sebaik2 pemelihara.. ALLAH sebaik2 penjaga.. ALLAH is first and foremost!! TAKBIR!!!!! ALLAHUAKBAR!!!

Sabtu, 07 Juli 2012

Allah tau yang ku mau...

  Kehidupan ini adalah anugerah yang sangat berharga. Hidup adalah tanggung jawab yang setiap detiknya harus bermakna ibadah. Begitu banyak penjelasan kepada kita bahwa keindahan hidup bukan diukur dari panjang pendeknya umur, tidak juga diukur dari kaya miskinnya  orang, melainkan dari bagaimana ia mengisi hidupnya.
Memaknai hidup ini setiap insan pasti memiliki kemampuannya masing-masing dalam berbagai bidang. Karena Allah telah menciptakan manusia  sejak ditiupkan ruh ke dalam masing-masing kita memiliki potensi diri ,entah di sadari atau tidak karena kita ini adalah pemenang. Asal mau melihat dengan cermat. Sebab, di dalam diri kita masing-masing terpendam “kekayaan” bakat yang perlu dikelola agar lebih bermanfaat. Rasulullah bersabda “Sesungguhnya manusia tak lain seperti kawanan seratus ekor unta, hampir-hampir engkau tidak bisa menemukan di dalamnya seekor unta yang mampu menempuh perjalanan jauh” (H.R Bukhari). Mengapa begitu? Karena kita belum menggali potensi, belum menemukan bakat dan talenta kita, belum serius melatih kemampuan diri, sehingga gampang menyerah dan kalah di tengah jalan, batal bertanding sebelum naik ring.
Dan kerap kali seseorang banyak yang merasa tidak Percaya diri akan kemampuan dirinya,  sehingga tak jarang dari kita hanya  bergantung di bawah bayang-bayang kesuksesan orang lain. “Lebih baik menjadi nomor satu buat diri sendiri, dari pada menjadi nomor dua di bawah bayang-bayang sukses orang lain”
Percaya diri merupakan hal yang sangat penting  untuk memperoleh kesuksesan itu.  Dengan percaya akan kemampuan diri hal apapun yang membuatnya mundur atau rintangan apapun yang menghadang justru sebagai bahan akar semangat untuk mencapai kesuksesan. Di sebutkan di dalam al-Qur’an “Katakanlah: Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya (bakatnya) masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya” (Q.s Al-Israa: 84). Ayat tersebut telah membuktikan bahwa memang di dalam diri setiap insan memiliki potensi diri untuk menggapai kesuksesan yang gemilang.
Begitulah, sesungguhnya manusia memiliki potensi dalam dirinya  masing-masing, namun apakah mereka bisa memanfaatkan potensi tersebut? Itulah yang membuat mereka berbeda.

(--sumber NN)

Jumat, 06 Juli 2012

Rezeky Berkah... Insyaallah

 Di dalam Islam, umatnya diminta mencari rezki yang berkah, yakni bersih dan halalan thayyibah.

Kekayaan dan kebahagiaan yang hakiki ialah kekayaan dan kebahagiaan batin (al-gina ginan nafs), yang diperoleh melalui cara-cara yang sah dan benar. Tanpa kekayaan dan kebahagiaan batin maka sesungguhnya tidak ada berkah. Yang ada hanya kamuflase kebahagiaan. Kita juga tidak bisa memandang enteng orang miskin harta atau materi sebab tidak sedikit di antara mereka yang menemukan kebahagiaan batin. Namun manusiawi jika orang-orang menghendaki kedua-duanya, karena kita juga diajari doa oleh Allah SWT sendiri: Rabbana atina fiduunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa quna 'adzabannar.

Konsep berkah tidak berarti larangan untuk mengumpulkan kekayaan materi. Islam mengharuskan orang untuk bekerja produktif tetapi tetap efisien dan efektif serta menempuh cara-cara yang benar. ”Dunia adalah cermin akhirat”, demikian kata Hadis. Sulit membayangkan akhirat yang baik tanpa dunia yang sukses. Ibadah mahdlah seperti shalat, zakat, haji, bahkan puasa, pun membutuhkan cost. Semuanya perlu biaya dan biaya itu urusan dunia yang harus dilakoni.

Untuk memperoleh berkah tentu kita juga harus selalu merasa optimisme dan mengedepankan semangat juang (al-raja’ wa al-mujahadah) di dalam diri. Seseorang perlu sesekali mengecoh kehidupan dunianya dengan melakukan halwat atau takhannus seperti yang pernah dilakukan Rasulullah di Goa Hira, ketika ia sedang hidup berkecukupan di samping isterinya Khadijah yang kaya, bangsawan dan serba berkecukupan. Untuk kehidupan kita sekarang ini, mungkin tidak perlu mencari goa yang terpencil atau jauh-jauh meninggalkan kediaman dan keluarga. Yang paling penting ada suasana ’uzlah (pemisahan diri) sementara dari suasana hiruk pikuknya pikiran ke sebuah tempat yang sejuk dan nyaman. Bisa saja dengan melakukan i’tikaf di salahsatu mesjid, apalagi di dalam bulan suci Ramadlan.

Di dalam mesjid kita berniat untuk beri’tikaf karena Allah. Di sanalah kita mengecoh pikiran dan tradisi keseharian kita dengan membaca Al-Qur’an lebih banyak, shalat, tafakkur dan berzikir. Niatkan bahwa mesjid ini adalah goa Hira atau goa Kahfi, yang pernah mengorbitkan kekasih-kekasih Tuhan, Nabi Muhammad dan Nabi Ashhabul Kahfi, melejit ke atas dan mendapatkan pencerahan.

Jika suasana batin diabiarka berlalu menghabisi dan menyita sepanjang hidup kita, tanpa pernah diselingi dengan rasa faqir (miskin di mata Tuhan), apa lagi karena deposito dan kekayaan yang begitu melimpah sampai bisa diwarisi tujuh generasi, dikhawatirkan yang bersangkitan akan melahirkan generasi lemah (dha’f) di mata Allah. Bahkan tidak mustahil akan membebani kita di akhirat kelak. Kita perlu mengingat bahwa jika kehidupan di akhirat setara dengan 1000 tahunnya dunia, maka kalau ada orang dikarunia usia 70 tahun maka itu artinya sekitar 3 menitnya akhirat. Maukah kita menukar hanya tiga menit dengan keabadian akhirat?

Milik kita di akhirat hanya yang pernah dibelanjakan di jalan Allah. Selebihnya berpotensi menyusahkan kehidupan jangka panjang kita di alam barzah dan di alam baqa di akhirat. Bersihkanlah harta kita dengan zakat dan shadaqah, luruskanlah pikiran kita dengan zikrullah, dan lembutkanlah jiwa kita tafakkur dan tadzakkur, tangguhkanlah pendirian kita di atas rel shirathal mustaqim. Dengan demikian, semoga kita mendapatkan seruan Ilahi: La tahdzan innallaha ma’ana (Jangan khawatir, Allah bersama kita). Kita perlu menyiapkan waktu untuk merawat jiwa kita supaya bisa lebih sensitif.  Semuanya ini berarti kebahagiaan spiritual akan lebih diperlukan manusia dan dimensinya sampai di akhirat kelak, insya Allah.

Hubungan antara berkah dan ketenangan batin sangat erat. Kita sulit membayangkan ketenangan batin  di atas rezki yang haram dan syubhat. Bagaimana bisa tenang jika darah yang mengalir di dalam tubuh kita bersumber dari kalori dan protein yang tidak halal. Bagaimana doa bisa diterima jika kedua tangan yang diangkat berasal dari energi yang haram?

Kamis, 05 Juli 2012

Happy...

happy always with my mind, heart n will...
Nobody can change about myHappy...

Whatever you hurt me, judge me... I don't care lah....

God always with me...

Do you now, about :
1. Decide, "Whatever the circumstances I want to be happy & I will be happy always." There are no terms and conditions for happiness.

2. Life is simple. Don't complicate it. Tension or worrying are forms of negative thinking.

3. Understand balance. It's all about balance. If you are feeling sad or unhappy then ask yourself, "Am I emotionally, mentally and physically balanced?" If not, then try to maintain that balance and you will find that you are now happy.

4. Give compliments to yourself. Even on your small achievements give complements to yourself for your efforts and your achievement. Make it habit.

5. Have self belief. Men often become what they believe themselves to be. If I believe I cannot do something, it makes me incapable of doing it. But when I believe I can, then I acquire the ability to do it even if I didn't have it in the beginning. Live your beliefs and you can turn the world around.

6. Plan your goal. A goal without a plan is just a wish.

7. Auto suggestions. Auto suggestions help us to achieve our goals. It gives amazing results.

8. Be the best friend of yours. Stand in front of mirror & say to yourself, "I am always with you. I will never let you down!"

9. Believe and act as if it were impossible to fail. Treat any problem as an opportunity to prove yourself. Be an opportunist for every problem. Make every challenge a celebration. Enjoy every moment of your life.

10. Always be positive! Always be thankful to the god for the things you have now. Treat yourself as the luckiest person in the world. There are people who don't have enough food, clothes and shelter.We should learn to be happy with what we get.

11. Don't compare yourself with anyone else. Be yourself.

12. Everyone's expectations must not be important for you. Try to complete expectations of those people who cares for you. It is not possible for anyone to complete everyone's expectations. If you try to complete everyone's expectations then you will come under stress.

13. If you made any mistake or made a wrong choice, then accept it & forgive yourself quickly! Don't ever worry about future.

14. Don't expect anything from anyone. When expectations are not fulfilled, it gives you pain. When you get something without expecting, it gives you pleasure. Do your best! Keep doing your part, live rest to the god!

15. Once you started a working on something don't be afraid of failure and don't abandon it. People who works sincerely are happiest.

16. Nothing in life is to be feared. It is only to be understood.

17. Most people are as happy as they decide to be.

18. Action may not always bring happiness, but there is no happiness without action. Action is remedy on any kind of depression. Just do it!

19. Remember, happiness doesn't depend upon who you are or what you have. It depends solely on what you think.

20. Some people are happy not because they are successful but, they are successful because they are always happy. So, be happy, always!

21. The greatest pleasure in life is doing what others say you can not do. So, just do the things you afraid to do and death of fear is certain!

22. If something unexpected happened in your life then just say, it could have been even worst. So, just accept the situation quickly and find solution on the scenario. Remember, there is always a solution for every problem.

23. Accept yourself, respect yourself and love yourself. True love doesn't come to you, it has to be inside you.

24. Don't try to be a perfectionist. No one is perfect.

25. Don't think what others think about yourself. Don't sacrifice.

26. Don't give excuses. Be responsible.

27. Learn from water. Adjust yourself in every situation.

28. Give priority to most important things so that you will not run out of time and you never come under stress. To live without stress, we would have to solve all problems immediately as they arise, without thinking about them later, without worrying.

29. Live in the present.

30. Smile. Always keep smile on your face.


Yes.. Me....

Always happy... :-)
Alhamdulillah....

Jujur itu Indah...

 Jujur adalah sebuah ungkapan yang acap kali kita dengar dan menjadi pembicaraan. Akan tetapi bisa jadi pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya saja dan belum menyentuh pembahasan inti dari makna jujur itu sendiri. Apalagi perkara kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah; di mana yang terakhir ini memiliki banyak cabang, seperti perkara jual-beli, utang-piutang, sumpah, dan sebagainya.


Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah untuk mereka. Termasuk dalam jujur adalah jujur kepada Allah, jujur dengan sesama dan jujur kepada diri sendiri. Sebagaimana yang terdapat dalam hadits yang shahih bahwa Nabi bersabda,

“Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”

Definisi Jujur

Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam batinnya). Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid, padahal sebaliknya. Hal yang sama berlaku juga pada pelaku bid’ah; secara lahiriah tampak sebagai seorang pengikut Nabi, tetapi hakikatnya dia menyelisihi beliau. Yang jelas, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik.

Imam Ibnul Qayyim berkata, Iman asasnya adalah kejujuran (kebenaran) dan nifaq asasnya adalah kedustaan. Maka, tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah mengabarkan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).

Allah berfirman,

“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.” (QS. al-Maidah: 119)

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. az-Zumar: 33)

Keutamaan Jujur

Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi,

“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.”

Kebajikan adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan berbuat bajik kepada sesama.

Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Baginya kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.

Kejujuran senantiasa mendatangkan berkah, sebagaimana disitir dalam hadist yang diriwayatkan dari Hakim bin Hizam dari Nabi, beliau bersabda,

“Penjual dan pembeli diberi kesempatan berfikir selagi mereka belum berpisah. Seandainya mereka jujur serta membuat penjelasan mengenai barang yang diperjualbelikan, mereka akan mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya, jika mereka menipu dan merahasiakan mengenai apa-apa yang harus diterangkan tentang barang yang diperjualbelikan, maka akan terhapus keberkahannya.”

Dalam kehidupan sehari-hari –dan ini merupakan bukti yang nyata– kita dapati seorang yang jujur dalam bermuamalah dengan orang lain, rezekinya lancar-lancar saja, orang lain berlomba-lomba datang untuk bermuamalah dengannya, karena merasa tenang bersamanya dan ikut mendapatkan kemulian dan nama yang baik. Dengan begitu sempurnalah baginya kebahagian dunia dan akherat.

Tidaklah kita dapati seorang yang jujur, melainkan orang lain senang dengannya, memujinya. Baik teman maupun lawan merasa tentram dengannya. Berbeda dengan pendusta. Temannya sendiripun tidak merasa aman, apalagi musuh atau lawannya. Alangkah indahnya ucapan seorang yang jujur, dan alangkah buruknya perkataan seorang pendusta.

Orang yang jujur diberi amanah baik berupa harta, hak-hak dan juga rahasia-rahasia. Kalau kemudian melakukan kesalahan atau kekeliruan, kejujurannya -dengan izin Allah- akan dapat menyelamatkannya. Sementara pendusta, sebiji sawipun tidak akan dipercaya. Jikapun terkadang diharapkan kejujurannya itupun tidak mendatangkan ketenangan dan kepercayaan. Dengan kejujuran maka sah-lah perjanjian dan tenanglah hati. Barang siapa jujur dalam berbicara, menjawab, memerintah (kepada yang ma’ruf), melarang (dari yang mungkar), membaca, berdzikir, memberi, mengambil, maka ia disisi Allah dan sekalian manusia dikatakan sebagai orang yang jujur, dicintai, dihormati dan dipercaya. Kesaksiaannya merupakan kebenaran, hukumnya adil, muamalahnya mendatangkan manfaat, majlisnya memberikan barakah karena jauh dari riya’ mencari nama. Tidak berharap dengan perbuatannya melainkan kepada Allah, baik dalam salatnya, zakatnya, puasanya, hajinya, diamnya, dan pembicaraannya semuanya hanya untuk Allah semata, tidak menghendaki dengan kebaikannya tipu daya ataupun khiyanat. Tidak menuntut balasan ataupun rasa terima kasih kecuali kepada Allah. Menyampaikan kebenaran walaupun pahit dan tidak mempedulikan celaan para pencela dalam kejujurannya. Dan tidaklah seseorang bergaul dengannya melainkan merasa aman dan percaya pada dirinya, terhadap hartanya dan keluarganya. Maka dia adalah penjaga amanah bagi orang yang masih hidup, pemegang wasiat bagi orang yang sudah meninggal dan sebagai pemelihara harta simpanan yang akan ditunaikan kepada orang yang berhak.

Seorang yang beriman dan jujur, tidak berdusta dan tidak mengucapkan kecuali kebaikan. Berapa banyak ayat dan hadist yang menganjurkan untuk jujur dan benar, sebagaimana firman-firman Allah yang berikut,

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. at-Taubah: 119)

“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar.” (QS. al-Maidah: 119)

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)

“Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)

Nabi bersabda, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran, (mendatangkan) ketenangan dan kebohongan, (mendatangkan) keraguan.”

Macam-Macam Kejujuran

Jujur dalam niat dan kehendak. Ini kembali kepada keikhlasan. Kalau suatu amal tercampuri dengan kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya bisa dikatakan sebagai pendusta, sebagaimana kisah tiga orang yang dihadapkan kepada Allah, yaitu seorang mujahid, seorang qari’, dan seorang dermawan. Allah menilai ketiganya telah berdusta, bukan pada perbuatan mereka tetapi pada niat dan maksud mereka.
Jujur dalam ucapan. Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.
Jujur dalam tekad dan memenuhi janji. Contohnya seperti ucapan seseorang, “Jikalau Allah memberikan kepadaku harta, aku akan membelanjakan semuanya di jalan Allah.” Maka yang seperti ini adalah tekad. Terkadang benar, tetapi adakalanya juga ragu-ragu atau dusta. Hal ini sebagaimana firman Allah:
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya).” (QS. al-Ahzab: 23)
Dalam ayat yang lain, Allah berfirman,

“Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, ‘Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.’ Maka, setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).” (QS. at-Taubah: 75-76)

Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batin, hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dengan amal batin, sebagaimana dikatakan oleh Mutharrif, “Jika sama antara batin seorang hamba dengan lahiriahnya, maka Allah akan berfirman, ‘Inilah hambaku yang benar/jujur.’”
Jujur dalam kedudukan agama. Ini adalah kedudukan yang paling tinggi, sebagaimana jujur dalam rasa takut dan pengharapan, dalam rasa cinta dan tawakkal. Perkara-perkara ini mempunyai landasan yang kuat, dan akan tampak kalau dipahami hakikat dan tujuannya. Kalau seseorang menjadi sempurna dengan kejujurannya maka akan dikatakan orang ini adalah benar dan jujur, sebagaimana firman Allah,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hujurat: 15)

Realisasi perkara-perkara ini membutuhkan kerja keras. Tidak mungkin seseorang manggapai kedudukan ini hingga dia memahami hakikatnya secara sempurna. Setiap kedudukan (kondisi) mempunyai keadaannya sendiri-sendiri. Ada kalanya lemah, ada kalanya pula menjadi kuat. Pada waktu kuat, maka dikatakan sebagai seorang yang jujur. Dan jujur pada setiap kedudukan (kondisi) sangatlah berat. Terkadang pada kondisi tertentu dia jujur, tetapi di tempat lainnya sebaliknya. Salah satu tanda kejujuran adalah menyembunyikan ketaatan dan kesusahan, dan tidak senang orang lain mengetahuinya.

Khatimah

Orang yang selalu berbuat kebenaran dan kejujuran, niscaya ucapan, perbuatan, dan keadaannya selalu menunjukkan hal tersebut. Allah telah memerintahkan Nabi untuk memohon kepada-Nya agar menjadikan setiap langkahnya berada di atas kebenaran sebagaimana firman Allah,

“Dan katakanlah (wahai Muhammad), ‘Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang menolong.” (QS. al-Isra’: 80)

Allah juga mengabarkan tentang Nabi Ibrahim yang memohon kepada-Nya untuk dijadikan buah tutur yang baik.

“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.” (QS. asy-Syu’ara’: 84)

Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Allah. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Allah telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Allah berfirman,

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila dia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 177)

Di sini dijelaskan dengan terang bahwa kebenaran itu tampak dalam amal lahiriah dan ini merupakan kedudukan dalam Islam dan Iman. Kejujuran serta keikhlasan keduanya merupakan realisasi dari keislaman dan keamanan.

Orang yang menampakkan keislaman pada dhahir (penampilannya) terbagi menjadi dua: mukmin (orang yang beriman) dan munafik (orang munafik). Yang membedakan diantara keduanya adalah kejujuran dan kebenaran atas keyakinannya. Oleh sebab itu, Allah menyebut hakekat keimanan dan mensifatinya dengan kebenaran dan kejujuran, sebagaimana firman Allah,

“(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. al-Hasyr: 8)

Lawan dari jujur adalah dusta. Dan dusta termasuk dosa besar, sebagaimana firman Allah,

“Kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali Imran: 61)

Dusta merupakan tanda dari kemunafikan sebagaimana yang disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga perkara, yaitu apabila berbicara dia dusta, apabila berjanji dia mungkiri dan apabila diberi amanah dia mengkhianati.” (HR. Bukhari, Kitab-Iman: 32)

Kedustaan akan mengantarkan kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan akan menjerumuskan ke dalam neraka. Bahaya kedustaan sangatlah besar, dan siksa yang diakibatkannya amatlah dahsyat, maka wajib bagi kita untuk selalu jujur dalam ucapan, perbuatan, dan muamalah kita. Dengan demikian jika kita senantiasa menjauhi kedustaan, niscaya kita akan mendapatkan pahala sebagai orang-orang yang jujur dan selamat dari siksa para pendusta. Waallahu A’lam.

“Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir? Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik, agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. az-Zumar: 32-35)

Referensi:

Makarimul-Akhlaq, karya Syakhul-Islam Ibn Taimiyah ; cet. Ke-1. 1313 ; Dar- alkhair, Bairut, Libanon.
Mukhtashar Minhajul-Qashidin, karya Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisy, Maktabah Dar Al-Bayan, Damsiq, Suria.
Mukhtarat min Al-Khutab Al-Mimbariah, karya Syaikh Shalih ibn Fauzan ; cet. Ke – 1, Jam’iayah Ihya’ At-Turats Al-Islamy.
Syarh Riyadhus As-Shalihin, karya Syaikh Mahammad ibn Shalih Al-Utsaimin ; cet – 1 ; Dar- Wathan, Riyadh, KSA.
(Diambil dari majalah Fatawa)

Rabu, 04 Juli 2012

TheOldShoe...

And I saw it coming up like a freight train
And I saw it coming like no one was to blame
And you have been there for me so many years
Encouraged me, caught my tears

And I know it's so hard,
Walking in these old shoes,
And I know it's not going to get easy soon
Know it's so hard,
Walking in these old shoes,
And I know

If you need some shoulder
I'll be there for you if you can't walk on your two feet,
You have been there for me for so many years
Encouraged me, caught all my tears
So many knives in my back,
You're my only friend
And now the table's turned,
You've been let down
And now the table's turned,
And you've been let down

Dark clouds are forming inside
Dark clouds are inside
You can't be there for me,
So I will be there for you
I'll pick you up and take you on if you need to
And you can't be there for me,
So I will be there for you
I'll pick you up and take you on

Selasa, 03 Juli 2012

Menunggu Sebuah Jawab...

Gurat dikening, bermata sembab.
Petir menyambar, simbol petaka....
Sejenak hening, menunggu jawab..
Khawatir tergambar jelas sang pembobol rak.

Detik berganti, hari berlalu
Wajah penuh rupa...
Gusar tanpa arah...
Luluh lantah segala fikir..

Sabar sepuluh sembilan jujur..
Petuah tinggi tanpa berapi...
Hilang enam dalam tujuh...
Yang Kuasa berkahi,
Kami benahi lagi...

Ya Ilahi...
Terimakasih...

(Untuk teamku.. aku tanggung beban kita... kelalaian kalian, kemanjaan kalian,,, semuanya.. ;'(.....  aku bersedih untuk kejadian ini... اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ ... Semoga tidak berulang kembali.... Bertanggung jawablah... Mandirilah... Dewasa... Ayoo,,, mantapkan langkah.. Disiplin, teliti... Agar sukses terus bersama kita.. آمِّينَ )

9 (sembilan) Skala Prioritas keselamatan jalan

 @TMCPOLDA

1. Menggunakan sabuk pengaman R4 dan helm standar bagi pengendara sepeda motor dan yang membonceng

2. Menggunakan kaca spion lengkap

3. Lampu kendaraan bermotor lengkap dan berfungsi baik

4. Sepeda motor menyalakan lampu di siang hari

5. Patuhi batas kecepatan (dalam kota 50km/jam, luar kota 80km/jam, pemukiman (keramaian)25km/jam.dan jalan bebas hambatan 100km/jam

6. Kurangi kecepatan pada saat mendekati persimpangan

7. Sepeda motor, kendaraan berat, dan kendaraan lambat menggunakan jalur kiri

8. Patuhi dan disiplin terhadap ketentuan dan tata cara berlalu lintas saat memasuki jalan utama, mendahului, membelok/memutar arah, penggunaan lampu sign

9. Patuhi rambu-rambu, marka jalan, dan peraturan lalu lintas