Selasa, 29 Mei 2012

Kisah se-ekor anjing kecil...

Kadang kita sulit untuk mengartikan sebuah kisah... Sering kali trbalik, sehingga berakhir dengan makna yang negatif...

Namun, kalau kita mampu mencerna secara dalam kepositifan, maka semoga menjadikan kita pribadi yang bijaksana...

Mari kita simak cerita mengenai Seekor anjing yang ditolong terus mengikuti penolongnya hingga ribuan kilometer. Mungkin anjing tersebut merasa harus berterima kasih pada penolongnya dan siap mengabdikan diri kepadanya.

Ceritanya, sekelompok anak muda yang baru lulus merayakan kelulusannya dengan bersepeda melintasi rute sepanjang ribuan km dari Kangding, Sichuan, ke Lhasa, Tibet. Salah satu pesertanya Zhang Heng, 22 tahun, dari Wuhan.

Baru beberapa kilometer perjalanan Zhang melihat seekor anjing yang terlantar. "Ia terlentang, kelelahan, di jalanan sekitar Yajiang, Sichuan," kata Zhang. "Saya kemudian kasih makan dan setelah itu anjing tersebut mengikuti," lanjutnya.

Tadinya Zhang mengira anjing yang kemudian diberi nama Xiao Sa itu hanya akan mengikutinya sampai batas kota. Namun ternyata hingga malam hari pun ia tetap mengikuti ke mana Zhang mengayuh sepedanya. Anjing itu terus mengikutinya hingga seminggu kemudian. "Saya merasakan ada sesuatu yang spesial dengan anjing itu, terutama ketika saya melihat ia tak pernah tersesat, tak pernah lelah sepanjang waktu," kata Zhang. Kondisi itu membuat Zhang dan timnya makin semangat.


Selain itu Xiao Sa juga sepertinya tahu jalan. Kadang ia berada di belakang rombongan, kadang malah berlari mendahului. Akhirnya anjing itu menjadi bagian dari rombongan para pemuda bersepeda itu. Karena dalam perjalan mereka juga membawa alat komunikasi, cerita tentang anjing yang mengikuti mereka lalu dibuatkan akunnya di microbloging di China. Tak lama kemudian tercatat ribuan follower-nya.

Ketika sampai di Lhasa, rombongan dan anjing itu telah menempuh 1.700 km selama 24 hari. Dan Xiao Sa berhasil mengikutinya dengan berlari. Namun, kata Zang, ketika jalan menurun dan sepeda mungkin akan bergerak hingga 70 km/jam, ia menaruh anjing itu di belakang sepedanya. "Jika dibiarkan lari, anjing itu mungkin tak akan bisa mengejar," katanya.

Begitulah cara anjing kecil ini berterima kasih. Kini namanya jadi pembicaraan tak hanya di China tetapi juga di penjuru dunia lain.

----

Dari cerita di atas, seringkali yang diambil adalah : seekor anjing (dan hanya anjing yang berupa hewan) saja mampu melakukan hal 'terima kasih' kepada tuannya/ penolongnya...

Tetapi, coba kita balik, dengan kondisi : seorang manusia yang tidak kenal / bukan pemilik, mampu membagi kasih dan aang serta ikhlas menolong....


Di sini, saya mencoba memberikan subyek yang kita bahas adalah manusia yang dijadikan contoh kepada manusia juga...
Jadi Orangnya, bukan pada Anjingnya...

Semoga tulisan dan jabaran di atas dapat menambah motivasi dan bermanfaat. (Namun, kebebasan dalam berfikir tetap di Anda....)


---inspirasi dari AW artikel--


P

------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar